8 Puisi Tema "Rindu" Karya Sastrawan Indonesia


     Ketika rasa rindu menghampiri, kita seakan lumpuh oleh perasaan tersebut. Terkadang rasa rindu tak bisa kita sampaikan secara langsung, kita juga terkadang tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya. Berikut ini beberapa puisi yang mungkin dapat menggambarkan perasaan kita.


1. Sunyi - Karya Amir Hamzah

Kuketuk pintu masaku muda
hendak masuk rasa kembali
taman terkunci dibelan pula
tinggallah aku sunyi sendiri.

Kudatangi gelanggang tempat menyebung
masa bujang tempat beria
kulihat siku singgung menyinggung
aku terdiri haram disapa ...

Teruslah aku perlahan-lahan
sayu rayu hati melipur
nangislah aku tersedan-sedan
mendengarkan pujuk duka bercampur.

Kudengar bangsi memanggil-manggil
tersedu-sedu, dayu mendayu
tersalah aku diri terpencil
badan dilambung gelombang rindu.

Duduklah aku bertopang dagu
merenung kupu mengecup bunga
lenalah aku sementara waktu
dalam rangkum kenangan lama.

Rupanya teja serasa kulihat
suaramu dinda rasakan kudengar
dinda bersandar duduk bersikat
aku mengintip ombak berpendar.

Imbau gelombang menyembahkan lagu
kepada bibirmu kesumba pati
fikiranku melayang ke padang rindu
walaupun dinda duduk di sisi.


2. Seberkas Rindu - Karya Okto Son


Seberkas rindu yang tak mampu aku utarakan dengan kata-kata
Karena tak mampu aku menjelaskannya
Rasa rindu ini sangat mencekam hatiku
Aku hanya merasakannya

Ia bagaikan luka lama yang tergores lagi
Yang meneteskan darah kerinduan yang tak kunjung sembuh
Padanya aku berkaca tentang rindu yang tak kunjung henti ini
Aku tak tahu kapan hatiku berhenti merindu akan Dikau
Karena hatiku merindukan Dia yang tak terpahami
Namun aku Ia ada dalam hatiku


3. Ruang Rindu - Karya Okto Son

Hanya bayanganmu yang selalu menemaniku di kesepian malamku
Dan tak pernah diriku bertemu denganmu
Tapi aku tahu bahwa dirimu ada di sana

Hanya rindu yang selalu kurasa
Dan tak pernah aku mengungkapkannya
Tapi percaya kerinduan itu ada dalam hatiku

Hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu


4. Kerinduan - Karya Marianus Elki Semit


Di kala senja mulai meredup kesedihan selalu memuncak
Sembari kududuk termangu dan mengenangmu
Kerinduanku melintas di pikiran kian datang kemari 
Seakan-akan waktu berjalan lambat penuh makna

Hati ini rindu ingin kembali bersama denganmu
Mendengarkan suaramu nan lembut menusuk kalbuku
Melihat senyumanmu yang mempesona
Pelukan yang hangat menghilang kegundahan hati di malam nan sepi

Tetesan hujan yang turun membasahi sekujur tubuhku
Membawa seberkas kenangan tentang dirimu
Menggugah rasa kerinduan yang menggebu-gebu
Aku ingin selalu senantiasa bersama denganmu

Sungguh terlalu lama aku merindukanmu
Terlalu lama aku menjauh dari hadapanmu
Namun hati ini masih tetap setia
Hanya padamu hatiku berpaut

Kerinduan ini tak kunjung pupus
Bagaikan bara api yang membara
Kuyakin semuanya hanya dirimu yang mampu meredupkannya
Karena kehadiranmu yang membahagiakanku

Oh, kekasih datanglah kepadaku
Aku ingin rindu ini diobati secepatnya
Menantimu di suatu saat penuh harapan
Karena hati ini untukmu kekasih aku rindu selama-lamanya


5. Cara Supaya Dirindu - Karya Melki Deni

Malam dianugerahi begitu banyak rindu,
dan kita semua wajib ke sana sewaktu angin
berjalan pelan di luar. Tetapi kau tidak pernah bertanya
bagaimana cara supaya kita dirindu? Sejak itu pun
aku punya tiga cara supaya kita dirindu; Pertama, keluarlah
dari kemegahan tembok keegoisan, berjalanlah ke dunia yang luas
supaya kau bisa rindu! Kedua, masuklah ke dalam rindumu,
supaya kau tahu siapa yang kau rindu! Ketiga, tinggallah
di dalam kepala siapa yang kau rindukan itu,
supaya kau tahu mengapa dia tak habis-habisnya merindukanmu!
Rindu adalah anak kandung dari Kenangan yang setia menunggu kita,
menjemputnya sampai ia berjalan di depan.
Rindu adalah induk kandung dari Masa Depan yang berjalan lamban
dalam diam dan tenang dalam Pengharapan.
Itu sebabnya ia tidak bisa berubah.
Kitalah yang berubah-ubah menafsirkannya.


6. Kudiamkan Diam-Diammu - H.S. Djurtatap

kukatakan aku senang padamu
                kau hanya diam
kukatakan aku sayang padamu
                kau juga diam
kukatakan aku rindu padamu
                kau juga diam
kukatakan aku cinta padamu
                kau tetap diam
kukatakan aku resah karena diammu
                kau masih diam
kudiam-diamkan diam-diammu
                kau malah mencubit aku
kini diam-diamlah kau di hatiku
                yang tak pernah diam
sementara aku tetap mencubiti kehidupan
                sampai tubuhku kaku
dalam diam yang abadi.


7. Rindu - Saini KM

Kata-kata bermimpi tentang diri mereka sendiri
dan jadi lebih cantik, lebih berwarna-warni.
Sementara kita kusut tergesa, diburu waktu
dalam udara bergolak, cemar dan kelabu.

Di kantor, kelas, atau kafetaria yang sesak
saya menghirup wangi kata-kata: Cuma sejenak.
O gunjing politik, kuliah slogan, dan lelucon cabul!
Betapa kata-kata terbunuh dan layu di daun telinga

Pada suatu kali mungkin kita lolos dari sini.
Berbaring di suatu tempat, tertawa dan bercinta;
di antara kata-kata yang asyik bermimpi
tentang diri sendiri, dan jadi serumpun bunga.


8. Jalan Rindu - Karya Ahmadun Yosi Herfanda

Di jalan manakah engkau kini menunggu
Kekasih. Begitu panjang jalan kutempuh
Tapi, tak sampai-sampai juga padamu.

Berapa abad lagi aku mesti
Menahan nyeri hati tanpamu
Kutanggung sendiri berwindu rindu
Kutahan sendiri sepi tanpamu.

Di manakah kini engkau menunggu
Kekasih. Setelah kutinggal khianat tanpamu
Tak tahu lagi kini alamat bagi rinduku
Masih terbukakah pintu untuk kembali
Ke satu cinta hanya padamu?


    Nah, jadi itu beberapa puisi penyalur rasa rindu yang terasa ketika membacanya. Sampai bertemu lagi di artikel selanjutnya.

Komentar

Postingan Populer