5 Puisi Tema "Ramadhan" Karya Sastrawan Yang Menyentuh Hati

     Di bulan suci ramadhan ini banyak sekali momen-momen yang tercipta dan tidak dapat ditemukan di bulan lainnya. Tentunya bulan ini juga menjadi bulan yang dinanti-nanti bagi para umat muslim. Untuk merayakan bulan suci ini, berikut beberapa puisi dengan tema Ramadhan yang dapat menyentuh hati.


1. Dalam Nikmat Tadarus - Y. S. Sunaryo


Gerimis masih merinai di akhir Mei

Sebuah anugerah sejukan Ramadan suci

Bersama tadarus enggan berhenti

Hingga sahur nikmat tersaji

 

Betapa tinggi keagungan puasa Ramadan

Bangkitkan semangat puncaki kesadaran

Bahwa Tuhan segala sandaran

Pada Al-Qur’an sumber ajaran

 

Ajaran tentang iman dan pembebasan

Hingga manusia terikat kepada kebenaran

Berbuat kebajikan untuk kemanusiaan

Tak menyekutukan, tak hunuskan pertengkaran

 

Al-Qur’an beningkan jiwa untuk kemuliaan

Sucikan debu pada akal pikiran

Usai memakna nikmat lantunan tadarus

Jalan kehidupan semoga sejuk dan lurus


2. Ode Ramadhan – Aspar Paturusi

kau peluk sahurmu

kau biarkan haru

menyusup ke hatimu

kau papah puasa

tertatih-tatih

menuju petang

kau jemput iman

lalu kau baringkan

di sisimu

ke akhir ramadhan

terasa kian teduh

selimut batin


3. Doa – Chairil Anwar



Tuhanku
dalam termangu
aku masih menyebut namaMu

biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling


4. Ramadhan – A. Rahim Eltara

Ramadhan Ya Ramadhan

siang malam sayapmu mengepak

cahaya

yang berkibar-kibar atas sajadah

meredam lapar dan haus

pijarmu menuntun mengeja Alif Ba Ta-Mu

yang menggetar kuba langit

Seruan firman-Mu menyeru seru

‘kendalikan segala naluri dan rasa’

merasa sejuk menyejuk kalbu

menyemai kasih

sama rata sama rasa

Semoga jelaga batin terkelupas lepas

oleh busa Ramadhan-Mu.


5. Kembali – Amien Wangsitalaja

Jika aku pantas

menuai bahagia ini

izinkan aku

kembali

dan

kusadap rahasia waktu

yang tlah merapuhkan egoku

di hadapan pesonamu

dan

seperti segarnya pagi

kuasyiki keceriaan

rona fitri.

Komentar

Postingan Populer